Ibu yang baik hati saya mau tanya, bahwa setiap manusia
pasti pernah mengalami masalah yang membingungkan akibat ada dua pilihan yang
sama-sama penting. Dan mau tidak mau harus bisa mengambil keputusan dalam waktu
yang singkat.Bagaimana cara memecahkannya?
Mengambil
keputusan tidaklah bisa dengan cara yang terburu-buru. Perlu adanya pertimbangan matang dengan akal sehat agar tidak salah memutuskan sesuatu, atau
menentukan pilihan. Karenanya, luangkan
waktu sejenak untuk merenungkan dan
timbang baik-baik akan kesuksesan masa depan Anda. Dengan ini, pikiran Anda
akan menjadi mantap dalam melakukan tindakan.
Lalu,
bagaimana jika hasil pertimbangan akal sudah dianggap baik tapi masih ada
sedikit keraguan di hati, bahkan kuatir sekali akan terjatuh pada keputusan
yang salah?
Pertimbangan akal memang perlu untuk mencari jalan
keluar dari suatu masalah, namun hal ini bukan satu-satu jalan penyelesaian.
Buktinya, masih saja ada keraguan yang mengganjal di hati. Karenanya, perlu
bertanya pada hati nurani untuk menentukan kebenaran. Maka jatuhkan pilihan
Anda sesuai dengan hati nurani dan yakini hal tersebut merupakan sebuah
kebenaran. Mungkin dengan demikian keraguan yang Anda rasakan akan bisa hilang.
Lalu, pentingkah masalah ini dimusyawarahkan dengan
orang tua?
Tentu sangat penting, sebab dalam mengarungi kehidupan
orang tua lebih banyak makan asam garam kehidupan. Artinya, lebih berpengalaman.
Karenanya,mereka akan bisa memberi jalan keluar yang terbaik bagi Anda. Dan
orang tua tidak mungkin menjerumuskan anaknya sendiri.
Masalahnya begini, jika diskusi dengan orang tua pasti
pendapat saya ditolak, sebab pola pikir orang tua masih kolot,masa lalunya
dijadikan tolak ukur, bahkan kadang-kadang emosional.
Bagaimanapun juga, mereka adalah orang tua Anda. Apapun
tendensinya mereka musti ingin anak-anaknya bisa bahagia di masa tuanya. Dengan
dasar itu, cobalah kamunikasi dengan cara yang baik, sopan dan merendahkan
diri, kami yakin kasih sayang orang tua akan bisa tumbuh dan emosinya akan
mereda. Keuntunganya, jika ada hal-hal yang kurang baik mereka akan membantu
dan turut serta bertanggung jawab.
Lalu, bagaimana kalau keputusan untuk menentukan pilihan
tersebut ternyata tidak sependapat dengan orang tua bahkan bertentangan dengan
hasil pikiran dan hati nurani saya..?
Jika keputusan kamu bertolak belakang dengan keputusan orang tua padahal kedua pilihan tersebut sama-sama
penting, maka putuskan pilihan yang berkaitan dengan urusan agama, misalnya pada satu sisi orang
tuamu hendak menjodohkan dengan si A, dimana dia lebih mementingkan
urusan kekayaan duniawi, sedang kamu tidak mengenal dan mencintai sama sekali. Namun di sisi lain, kamu sudah punya calon yaitu si B, yang sangat getol dengan urusan agama. Tapi kamu tetap dalam pendirian untuk memilih keputusan tersebut. Walau
tidak menuruti dan mentaati sikap orang tua, hal itu tidak termasuk melanggar norma
agama, karena kamu memutuskan untuk memilih calon yang sangat dekat dengan agama.
Menurut saya, ungkap HJ Siti Nurinayati, S.Ag, ada
beberapa hal yang harus dilakukan seseorang saat akan mengambil keputusan agar
terhindar dari pengambilan keputusan yang salah. Pertama, Jangan lupa
kerjakan Sholat istikhoroh supaya mendapat petunjuk dari Allah SWT,Kedua, carilah dampak negatif yang paling sedikit
dibanding positifnya. Ketiga, kenali kelebihan dan kekurangan masing masing dari kedua pilihan tersebut.Keempat,tanyakan kepada orang yang bisa dipercaya untuk memberikan solusi
yang paling baik, dan kelima,ambil
keputusan yang bisa imbang antara kepentingan agama maupun kepentingan dunia.